Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan pada Senin (29/8/2016) diprediksi bergerak tertekan di kisaran 5.365-5.475.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali lagi bergerak terkonsolidasi tanpa arah setelah sebelumnya bertahan pada support MA7.
Hari ini IHSG tidak mampu kembali menguji resistance tertingginya pada tahun ini.
Indikator stochastic pun bersinyal negatif dengan iringan momentum RSI yang terus-menerus tertekan dari area overbought menuju oversold.
"Sehingga dipekirakan IHSG masih bergerak tertekan berbalik kembali menguji support level dengan kisaran pergerakan 5.365-5.475," kata Lanjar dalam riset yang terbit pada Jumat (26/8/2016).
Sentimen yang akan mewarnai awal pekan masih seputar respon atas hasil pidato the Fed mengenai suku bunga AS dan tingkat kemampuan konsumen serta pendapatan konsumen di AS.
Mengikuti mayoritas bursa di Asia, pada Jumat (26/8/2016) IHSG ditutup melemah 0,28% ke posisi 5.438,83 dengan volume moderat.
Aksi jual investor terlihat pada sektor pertanian dan sektor properti dengan penurunan hampir 1%.
Meskipun demikian, investor asing tercatat net buy pada akhir pekan ini sebesar Rp74,79 miliar.
Sepanjang pekan ini net buy hanya Rp40,14 miliar, jauh lebih kecil daripada net buy pekan sebelumnya sebesar Rp1,82 triliun.