Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RIGHTS ISSUE WIKA: Wijaya Karya Siap Raup Dana Hingga Rp6,15 Triliun

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) segera menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4,03 miliar lembar saham dengan estimasi dana yang diterima perseroan hingga Rp6,15 triliun.
Wijaya Karya  segera menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4,03 miliar lembar saham/ilustrasi
Wijaya Karya segera menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4,03 miliar lembar saham/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) segera menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4,03 miliar lembar saham dengan estimasi dana yang diterima perseroan hingga Rp6,15 triliun.

Berdasarkan prospektus ringkas perseroan yang dikutip, Rabu (24/8/2016) perseroan menyatakan telah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,03 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Hal tersebut dalam rangka penawaran umum penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I atau rights issue. Adapun, estimasi jumlah dana yang akan diterima oleh perseroan dalam PMHMETD I ini adalah sekitar Rp6,15 triliun. Harga pelaksanaan dan rasio HMETD akan ditentukan oleh direksi perseroan dengan persetujuan dewan komisaris.

Perseroan memiliki hak untuk melakukan perubahan pada ketentuan-ketentuan HMETD ini dengan mempertimbangkan perubahan atas keadaan dan faktor-faktor lain yang dianggap sesuai. Ketentuan-ketentuan penerbitan HMETD dalam PMHMETD I, termasuk harga pelaksanaan dan jumlah final dari saham yang akan ditawarkan akan diumumkan pada waktunya.

HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai POJK No. 32/2015 selama 5 hari bursa mulai 12 Oktober 2016 sampai dengan 18 Oktober 2016. Saham HMETD ini akan dikeluarkan dari portepel dan pencatatan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 12 Oktober 2016. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 18 Oktober 2016 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.

Rencananya, dana yang diperoleh dari rights issue ini (setelah dikurangi komisi, biaya, imbal jasa dan beban-beban emisi lainnya) sebanyak 71% akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur prioritas pemerintah seperrti kebutuhan investasi untuk pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, water treatment plant, dan kawasan industri

Sisanya, 29% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper