Bisnis.com, JAKARTA– Bursa saham China melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari tujuh bulan terakhir pada perdagangan Senin (15/8/2016), karena investor berspekulasi bahwa data ekonomi yang mengecewakan pada bulan Juli akan mendorong pemerintah mengeluarkan stimulus baru.
Indeks Shanghai Composite ditutup melonjak 2,44% atau 74,53 poin ke 3.125,19. Sementara itu, indeks CSI300 ditutup melonjak 3,01% atau 99,19 poin ke level 3.393,42.
Seperti yang dilansir dari Reuters, China melaporkan investasi, pinjaman, belanja ritel dan produksi manufaktur yang lebih rendah dari perkiraan pada hari Jumat. Dengan data yang lemah, ada harapan bahwa pemerintah akan menggelar langkah-langkah stimulus lebih tahun ini untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi yang ambisius tahun ini.
"Dengan adanya hambatan yang kuat dari sektor eksternal, sentimen bisnis yang lemah, dan pasar properti dalam tren penurunan, kami percaya bahwa para pembuat kebijakan perlu mempercepat pelonggaran kebijakan dan reformasi," kata Jing Li, ekonom HSBC, seperti yang dikutip dari Reuters.
Saham real estate ditutup menguat 7,3%, memperpanjang kenaikan tajam sejak hari Jumat. Indeks sektor ini kini telah melonjak sekitar 24% sepanjang bulan ini
Sektor perbankan juga melonjak karena berkurangnya harapan, sementara saham broker membukukan penguatan menyusul ekspektasi bahwa China akan meluncurkan skema untuk menghubungkan pasar saham Shenzhen dan Hong Kong dan meningkatkan perdagangan lintas batas.