Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi ruang penguatan rupiah akan terbatas pada perdagangan Rabu (20/7/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan faktor positif masih menyelimuti pasar modal Indonesia terlihat dari reli yang berlanjut baik pada IHSG maupun SUN. Hal ini didorong oleh euphoria tax amnesty yang masih berlanjut.
Namun demikian, terlihat rupiah yang enggan menguat lebih dalam. Ditambah, pada saat yang bersamaan penguatan dolar AS mulai kembali di Asia walaupun diperkirakan hanya sementara.
“Pasalnya, jika itu diakibatkan oleh harapan penambahan likuiditas global, seharusnya efek aliran dana asing yang meningkat justru akan memperkuat kurs khususnya di negara berkembang. Ruang penguatan rupiah masih cukup terbatas sampai saat ini,” katanya dalam riset, Rabu (20/7/2016).
Dari global, di tengah ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh BoE, BoJ dan ECB, IMF memangkas proyeksinya atas pertumbuhan ekonomi global lebih rendah 0,1%. Ini merupakan pemangkasan yang kelima kali.
Hal itu membuat ekspektasi penurunan suku bunga global lebih tinggi lagi. Hal tersebut terlihat dari imbal hasil global yang turun sangat drastis hingga dini hari tadi. Kemudian, ity juga memicu pelemahan yen dan euro yang semakin tajam sehingga mendorong penguatan indeks dolar AS walaupun itu tidak berarti ada kenaikan ekspektasi dinaikkannya FFR target.