Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga minyak mentah dunia berlanjut pada perdagangan hari ini, Selasa (19/7/2016), di tengah kekhawatiran akan kelebihan minyak mentah dan bahan bakar olahan yang lebih berdampak dibanding pemangkasan minyak shale AS serta kemungkinan penurunan lebih lanjut pada persediaan minyak mentah AS.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak Agustus melemah 0,42% atau 0,19 poin ke US$45,05 per barel pada pukul 11.12 WIB, setelah dibuka turun tipis 0,02% atau 0,01 poin di posisi US$45,23.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak September juga melemah 0,32% atau 0,15 poin ke level US$46,81, setelah dibuka dengan pelemahan tipis 0,06% atau 0,03 poin di level 46,93.
Seperti dilansir Reuters hari ini, persediaan bahan bakar di AS, Eropa, dan Asia meluap meskipun sedang berada di puncak musim panas, menyebabkan para pedagang menyimpan bahan bakar diesel pada kapal tanker di laut di tengah lesunya pertumbuhan permintaan.
Dengan penyimpanan produk minyak yang juga hampir meluap, terdapat sedikit dukungan untuk pemulihan harga minyak mentah bahkan ketika produksi menurun.
Di sisi lain, menurut laporan produktivitas pengeboran AS yang dirilis kemarin, produksi minyak shale AS diperkirakan akan jatuh pada bulan kesepuluh berturut-turut di Agustus, sebesar 99.000 barel per hari menjadi 4,55 juta bph.
Sementara itu, menurut laporan broker kapal Banchero Costa (Bancosta) hari ini, impor minyak mentah China – yang sebagian melambat karena pemeliharaan kilang musiman pada Mei dan Juni – dapat rebound di paruh kedua tahun ini di saat kilangnya mendiversifikasi sumber persediaan.
“Harga sedikit melemah pada periode perdagangan Asia – para pedagang dan investor terpecah akan ke mana harga mengarah. Hal ini akan berakhir antara optimisme dan pesimisme,” kata Ben Le Brun, analis pasar OptionsExpress.
Ditambahkan olehnya, pasar saat ini sedang menunggu data stok minyak mentah AS yang akan dirilis pada Selasa dan Rabu untuk membantu memberikan arah pergerakan harga.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus pada perdagangan kemarin (Selasa pagi WIB) ditutup melemah 71 sen atau 1,6% ke posisi US45,24 per barel di New York Mercantile Exchange, membalikkan penguatan pada dua sesi sebelumnya.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September berakhir turun 65 sen atau 1,4% ke level US$46,96 per barel di ICE Futures Europe di London.