Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten transportasi darat, PT Express Transindo Utama Tbk berencana menjajal bisnis periklanan pada 2017, mundur dari rencana semula pada kuartal IV/2016.
David Santoso, Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis Express Transindo perseroan memerlukan waktu enam hingga sembilan bulan untuk terjun di bisnis baru ini.
"Ini memang terobosan, tapi bisnis iklan punya siklus sendiri. Ada prosesnya sebagai pemain baru kami perlu introduction," jelasnya, Selasa (19/7/2016).
Dalam bisnis periklanan, Express Transindo akan bersinergi dengan perusahaan terafiliasi, yakni PT Rajawali Media. Rencananya, TAXI akan melengkapi armada dengan videotron
David menerangkan, videotron yang akan dipasang berukuran 50cmx90cm. Investasi untuk satu videotron ditaksir mencapai Rp60 juta. Alhasil, pengadaan untuk seratus videotron diperkirakan mencapai Rp6 miliar.
Dia menyebut, ekspansi ke bisnis non inti ini diharapkan bisa mendiversifikasi sumber pendapatan perseroan yang hingga saat ini didominasi dari taksi reguler.
Per Maret 2016, pendapatan perusahaan bersandi saham TAXI ini mengumpulkan pendapatan sebanyak Rp210,48 miliar. Sebanyak Rp189,80 miliar atau 90% pendapatan TAXI disumbang dari taksi sedangkan sisanya dari sewa kendaraan dan suku cadang.