Bisnis.com, JAKARTA--Riset Phillip Securities Indonesia menilai raihan pendapatan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) cukup mengecewakan karena adanya penurunan pendapatan, tapi kondisi diprediksi akan membaik seiring dengan pola musiman Lebaran.
Analis Phillip Securities Indonesia Muhamad Farhan mengungkapkan pembukuan yang merugi di luar dari dugaan. "Pengecer telah mengurangi inventarisasi sejak akhir tahun lalu dengan mengurangi pembelian, diperkirakan penjualan dan margin kotor pun menurun," tulisnya dalam riset, seperti yang dikutip pada Senin (11/7/2016).
Farhan mengungkapkan manajemen menilai raihan MPPA berpotensi tidak akan mencatat kerugian pada kuartal II/2016, mengingat adanya perayaan Lebaran yang menjadi peningkatan konsumsi rumah tangga. Menurutnya, pada Idulfitri, konsumsi rumah tangga bisanya meningkat dan hal tersebut berpotensi memicu profit yang baik bagi perusahaan ritel.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2016, MPPA mencatatkan rugi periode berjalan senilai Rp123,07 miliar, berbeda dengan periode yang tahun sebelumnya tercatat meraih laba senilai Rp81,58 miliar. Adapun penyebab pembukuan rugi tersebut karena peningkatan beban penjualan dan beban umum administrasi.
Manajer Komunikasi Korporasi PT Matahari Putra Prima Tbk. Fernando Repi optimis raihan pendapatan akan sesuai dengan target yang dipatokkan. Peningkatan pendapatan akan sejalan dengan penjualan. Dia memproyeksikan pertumbuhan penjualan sekitar 10%--15%. Sebelum Lebaran, katanya, masyarakat cukup antusias untuk memburu produk fesyen.
Phillip Securities Proyeksi MPPA Bakal Untung
Riset Phillip Securities Indonesia menilai raihan pendapatan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) cukup mengecewakan karena adanya penurunan pendapatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Fatkhul Maskur
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Menakar Ketahanan Sektor Konsumer Saat Rupiah Melemah
2 jam yang lalu