Bisnis.com, JAKARTA -- PT Megapolitan Development Tbk. memproyeksi pertumbuhan pendapatan di kisaran 10%--15% hingga akhir 2016.
Fanny S. Sutanto, Direktur Keuangan & Corporate Secretary Megapolitan, mengatakan, perolahan pendapatan akan disumbang dari pendapatan penjualan dan pendapatan berulang dari properti invesatasi.
"Tahun lalu kami tumbuh 4,5% di saat pengembang lain banyak yang turun. Tahun ini kami menargetkan 10%--15%," ujarnya kepada Bisnis.com, di Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Sepanjang 2015, pendapatan perusahaan berkode emiten EMDE itu mencapai Rp325,31 miliar atau tumbuh 4,5%. Adapun, per Maret 2016, pendapatan EMDE mencapai Rp70 miliar atau turun 31,3%.
Hingga Maret 2016, EMDE memang baru mencatat prapenjualan sebanyak Rp150 miiar dari target sepanjang tahun sebesar Rp500 miliar.
Ronald Wihardja, Direktur EMDE, mengatakan penjualan properti masih lesu sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi. Namun, implementasi tax amnesti dan pelonggaran kebijakan kredit properti diharapkan bisa meningkatkan penjualan.
"Di kuartal I/2016 market masih soft, kami optimistis demand akan naik di kuatal III/2016 dan kuartal IV/2016," jelasnya.
Dia menyebut, perseroan akan mengandalkan proyek utama, yakni Vivo Sentul, Cinere Terrace, dan The Habitat Karawaci. Saat ini, perseroan memiliki cadangan lahan seluas 350 hektare dan masih dikembangkan dalam jangka waktu sepuluh tahun mendatang.