Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia optimistis penawaran umum perdana saham lebih ramai pada semester II nanti.
Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, mengatakan saat ini di dalam pipeline bursa terdapat empat perusahaan yang akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering) saham.
Empat perusahaan itu yakni PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., PT Duta Intidaya Tbk., PT Protech Mitra Perkasa Tbk., dan PT Capital Financial Indonesia. Sementara, kemarin PT Sillo Maritime Perdana Tbk. mencatatkan diri di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-6 tahun ini.
Sementara itu, satu perusahaan sudah menggelar mini expose di hadapan BEI pada Rabu (15/6/2016) dan akan ada dua perusahaan mengadakan mini expose pada pekan depan.
Samsul mengatakan perusahaan yang sudah menggelar mini expose pada Rabu lalu yakni PT Anugerah Berkah Mandiri. Perusahaan properti ini bakal melepas 35% saham ke publik dan diperkirakan mendulang dana hasil IPO sebesar Rp4 triliun-Rp4,5 triliun.
Untuk mini expose pekan depan, ada satu perusahaan swasta dari sektor konstruksi dan satu anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) juga dari sektor konstruksi.
“Kemungkinan banyak perusahaan sektor konstruksi yang melakukan IPO saham pada tahun ini. Sebab, dorongan pengerjaan proyek tahun ini tinggi,” ujar Samsul, Kamis (16/6/2016).
Empat perusahaan yang sudah ada dalam pipeline IPO bursa akan mencatatkan diri (listing) di BEI pada semester II/2016. Begitu juga dengan tiga perusahaan yang baru menggelar mini expose pada Juni ini.
Samsul juga optimistis nilai penggalangan dana dari pasar modal pada 2016 bakal lebih tinggi tahun lalu. Penggalangan dana ini mencakup penerbitan saham baru lewat rights issue danprivate placement, IPO saham, dan penerbitan obligasi.
“Sebagai perusahaan yang sudah go public, emiten bisa memaksimalkan diri untuk mencari dana dari pasar modal. Selain perbankan, salah satu solusi pendanaan memang dari pasar modal,” kata Samsul.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, sejak awal tahun ini hingga 13 Mei 2016, total emisi saham mencapai Rp10,62 triliun, mencakup IPO saham Rp660 miliar dan rights issue Rp9,96 triliun. Adapun, total emisi obligasi sebesar Rp206,5 triliun, terdiri dari obligasi dan sukuk pemerintah Rp184,46 triliun dan obligasi korporasi Rp22,04 triliun.
Pada 2015, total emisi saham senilai Rp53,55 triliun, terdiri dari IPO saham Rp11,31 triliun dan rights issue Rp42,25 triliun. Adapun, dari obligasi mencapai Rp375,06 triliun, mencakup obligasi dan sukuk pemerintah Rp311,79 triliun, obligasi korporasi Rp60 triliun, dan sukuk korporasi Rp3,27 triliun.
Wientoro Prasetyo, Direktur Utama PT Lautandhana Securindo, mengatakan dalam pipeline Lautandhana terdapat dua perusahaan yang berencana menggelar IPO saham. Salah satunya bergerak di sektor properti.