Bisnis.com, JAKARTA — Kurs rupiah menembus Rp13.273 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (14/6/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.273 per dolar AS, terapresiasi sebesar 0,52% atau 70 poin dari posisi Rp13.341 per dolar AS pada Senin (13/6/2016).
Di pasar spot, rupiah menguat 17 poin atau 0,13% di level Rp13.281. Rupiah menguat terhadap dolar AS bersama sejumlah mata uang Asia lainnya, seperti ringgit Malaysia yang menguat 0,0063%, dolar singapura menguat 0,0004 dan baht Thailand yang menguat 0,007%.
Sementara, dolar Taiwan melemah 0,012% dan peso Filipina melemah 0,008%.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpeluang menguat di tengah pelemahan dolar AS dan penguatan harga minyak mentah dunia.
Dia menilai, dari domestik, negosiasi RABPN-P 2016, tax amnesty serta rencana perombakan kabinet menjadi perhatian utama para investor. Selain itu, data perdagangan Mei 2016 serta Rapat Dewan Gubernur BI di tengah minggu ini juga menjadi perhatian.
"Rupiah berpeluang mengembalikan kekuatannya hari ini di tengah pelemahan dolar dan penguatan harga minyak mentah," kata Rangga dalam risetnya, Selasa (14/6/2016).
Indeks dolar kembali melemah setelah sempat menguat tajam hari sebelumnya. Volatilitas terlihat makin tinggi menjelang FOMC meeting yang akan disimpulkan pada Kamis dini hari. Ditambah, isu brexit juga menambah kekhawatiran investor global.
Sementara itu, imbal hasil global terlihat masih tertekan hingga dini hari tadi. Inflasi barang impor AS ditunggu malam nanti diperkirakan berkurang deflasinya.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
14 Juni | 13.273 |
13 Juni | 13.341 |
10 Juni | 13.309 |
9 Juni | 13.231 |
8 Juni | 13.241 |
Sumber: Bank Indonesia