Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MANDIRI SEKURITAS: Overweight untuk Sektor Properti, Saham BSDE, PWON, dan CTRA Jadi Pilihan

Mandiri Sekuritas memprediksi beberapa perusahaan properti akan mampu mencapai target dari peluncuran proyek baru.
Ilustrasi pembangunan apartemen/Reuters
Ilustrasi pembangunan apartemen/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Mandiri Sekuritas memprediksi beberapa perusahaan properti akan mampu mencapai target dari peluncuran proyek baru.

Liliana S. Bambang, analis PT Mandiri Sekuritas mengatakan bahwa Mandiri Sekuritas menetapkan kembali rekomendasi overweight untuk sektor properti.

Pada Mei 2016, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meluncurkan klaster Tesla di Serpong (sekitar 400 unit) dengan rerata harga jual-ASP sekitara Rp1,2 miliar-Rp2 miliar per unit. Klaster tersebut habis terjual (sold out) dan perusahaan melucurkan klaster berikutnya, yaitu Thomson. 

PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) juga mampu menjual habis menara perusahaan di Citraland Surabaya, yaitu apartemen Denver.  PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menurunkan jumlah penjualan rumah tapaknya, meskipun produk perseroan tersebut diterima konsumen dengan baik.

Sementara itu, PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) memiliki konsumen yang stabil, karena sebagian besar pembelianya adalah pengguna akhir (end-user), bukan investor. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan SMRA memiliki cukup banyak proyek baru yang siap diluncurkan

Menurutnya, BSDE memiliki potensi untuk membukukan sekitar Rp800 miliar-Rp2,4 triliun pendapatan prapenjualan (marketing sales) dari penjualan lahan kepada anak usaha patungan (JV) jalan tol Serpong Balaraja. SMRA meluncurkan proyek baru di Bandung, Karawang, dan kemungkinan di Makassar.

Pada Juni, Ciputra Residence meluncurkan rumah dengan harga jual Rp300 juta di Citra Raya Tangerang. Perusahaan juga memiliki beberapa proyek baru lagi di pipeline seperti CitraPlaza Kemayoran dan Fatmawati,” katanya dalam riset, Senin (6/6/2016).

Adapun, top picks Mandiri Sekuritas adalah BSDE, PWON, dan CTRA. “Kami berhati-hati pada SMRA karena risiko pada sisi pendapatan perseroan dan valuasinya yang sudah premium. Kami menetapkan kembali rekomendasi overweight untuk sektor properti, karena kami berharap ada berita positif dari aturan KPR dan program pengampunan pajak (tax amnesty).”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper