Bisnis.com, JAKARTA - Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi ruang penguatan rupiah pada perdagangan hari ini terbuka seiring dolar AS yang mulai melemah.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan rupiah menguat di penutupan Kamis sore setelah sempat tertekan di pembukaan merespon S&P yang tidak memberikan peringkat layak investasi.
"Terlihat kekecewaan yang sebagian besar sudah terefleksikan di IHSG maupun SUN," kata Rangga dalam risetnya, Jumat (3/6/2016).
Adapun, saat ini fokus investor kembali tertuju ke tax amnesty dan FOMC meeting. Menurutnya, momentum penguatan dolar yang semakin hilang bisa dorong rupiah kuat.
Dari global, OPEC belum sepakat membatasi produksi minyaknya. Pada sisi lain, Arab Saudi menunjukkan komitmen untuk tidak membanjiri pasar yang sudah kelebihan pasokan. Hal itu cukup untuk mengangkat minyak Brent untuk ditutup di atas US$50 per barel.
Sementara itu dollar index masih menguat tetapi jika data pertambahan tenaga kerja non-pertanian AS tidak membaik nanti malam, pelemahan bisa datang lagi.