Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank DKI mulai menawarkan obligasi senilai Rp1 triliun dengan tawaran kupon 8,5%-9,4% per tahun.
Obligasi tahap I itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Bank DKI senilai total Rp2,5 triliun.
Surat utang tahap I dengan jaminan seluruh harta kekayaan perseroan itu bertenor lima tahun. Bunga obligasi dibayar tiap tiga bulan.
Obligasi tersebut meraih peringkat A+ (id) dari PT Fitch Ratings Indonesia.
Kresno Sediarsi, Direktur Utama PT Bank DKI, mengatakan hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk ekspansi pemberian kredit.
Penawaran obligasi digunakan perseroan untuk memperbaiki struktur pendanaan dan hasil dari perolehan obligasi akan difokuskan untuk ekspansi usaha melalui penyaluran kredit taun ini.
"Dana hasil obligasi akan difokuskan ke kredit konsumtif dan kredit mikro. Kami memang memprioritaskan kredit ke sektor mikro terutama yang berkaitan dengan dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta," tutur Kresno, Jumat, (3/6/2016).
Penjamin pelaksana emisi efek yakni BCA Sekuritas, Bahana Securities, dan Mandiri Sekuritas. Periode penawaran awal (bookbuilding) dimulai pada 3 Juni hingga 14 Juni 2016.
Penawaran umum diprediksi pada 24-27 Juni, penjatahan pada 28 Juni, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 1 Juli 2016.
Per 31 Desember 2015 total aset Bank DKI sebesar Rp38,64 triliun dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp28,19 triliun.
Pendanaan terbesar dari deposito sebesar Rp8,82 triliun dan penyaluran kredit sebesar Rp25,69 triliun. Pada 2015 pendapatan bunga bersih sebsar Rp2,23 triliun, naik 14,06% dari 2014.