Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan konstruksi swasta, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. mencatat realisasi kontrak baru sebesar Rp620 miliar selama paruh pertama tahun ini.
Almanda Pohan, PR Corporate Nusa Konstruksi Enjiniring, mengatakan realisasi kontrak baru terbilang di bawah ekspektasi karena banyak lelang proyek yang mengalami penundaan. Alhasil, kontrak baru perseroan baru mencapai 20,66% dari target keseluruhan sebanyak Rp3 triliun.
"Kami tetap optimistis karena ini cuma pergeseran timeline (proyek) saja yang mundur," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Almanda mengatakan, perseroan akan tetap fokus mengejar kontrak-kontrak baru dari badan usaha swasta. Selama ini, perusahaan berkode emiten DGIK itu memang spesialis menggarap proyek-proyek swasta. Porsinya hingga saat ini mencapai 93,7%.
Tahun ini, DGIK juga masih mengantongi kontrak bawaan atau carry over selama 2015 sejumlah Rp3,82 triliun.
Di sisi lain, per Maret 2016 laba bersih DGIK turun 90,42% menjadi Rp1,06 miliar. sepanjang 2015, laba bersih DGIK juga melorot 92,33% menjadi Rp4,68 miliar. Adapun, perseroan menargetkan laba bersih sebanyak Rp6,8 miliar--Rp7 miliar.
Almanda menyebut, penurunan laba tak lepas dari perolehan pendapatan yang juga menurun. Menurutnya, sejumlah proyek yang digarap perseroan mengalami kemunduran sehingga pembayaran kontrak pun jadi ditangguhkan.
"Mostly ini karena permintaan kien. Ada masalah legal, perizinan, dan sebagainya sehingga proyek mundur. Kebanyakan dari proyek apartemen dan office," jelasnya.