Bisnis.com, JAKARTA - Membengkaknya utang perusahaan taksi milik taipan Peter Sondakh, PT Express Transindo Utama Tbk. (TAXI), membuat manajemen untuk menjual tanah di Bekasi, Tangerang, dan Jakarta.
David Santoso, Direktur Keuangan Taksi Express Group, mengatakan penjualan aset tidak terpakai dimaksudkan untuk mengurangi beban utang kepada perbankan senilai Rp600 miliar. Aset yang akan dijual berupa tanah dan bangunan di tiga wilayah.
"Cara mengurangi utang dengan menjual aset tidak produktif, yakni dua bidang tanah dan properti tidak terpakai," ujarnya dalam paparan publik, Kamis (2/6/2016).
Dia menjelaskan emiten bersandi saham TAXI itu memiliki tabungan berupa land bank dan properti. Penjualan aset tidak terpakai itu khusus akan digunakan untuk mengurangi utang perseroan kepada bank.
Dalam laporan keuangan per 31 Maret 2016, utang bank jangka pendek perseroan mencapai Rp69,53 miliar. Utang bank jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun mencapai Rp218,28 miliar dan utang kepada lembaga keuangan nonbank mencapai Rp11,84 miliar.
Adapun, utang bank jangka panjang mencapai Rp259,74 miliar dengan pinjaman kepada lembaga keuangan nonbank mencapai Rp15,61 miliar. Sementara, utang obligasi jangka panjang mencapai Rp991,53 miliar.