Bisnis.com, JAKARTA— Terkoreksinya dollar index pada perdagangan tadi malam diprediksi bisa mendorong penguatan nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (2/7/2016).
Meski demikian, dampak negatif dari tidak diberikannya peringkat layak investasi oleh S&P bisa jadi penghambat.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan nilai tukar rupiah yang sempat melemah tajam di pembukaan Rabu akhirnya ditutup melemah tipis setelah pemerintah mengumumkan rilis inflasi Mei 2016 yang turun drastis.
“Dollar index yang terkoreksi semalam bisa mendorong penguatan rupiah hari ini walaupun dampak negatif tidak diberikannya peringkat layak investasi oleh S&P kemarin malam bisa meminta depresiasi rupiah dan aksi jual aset berdenominasi rupiah lainnya,” katanya dalam riset yang diterima hari ini, Kamis (2/6/2016).
Pada sisi lain, keputusan ECB atas kebijakan moneter terkait besaran pembelian obligasi di pasar sekunder sangat dinanti pasar. Selain itu, pertemuan OPEC di Viena juga dinantikan.
Pembatasan produksi yang disepakati bisa mendorong penguatan harga minyak mentah lebih lanjut. Dollar index terkoreksi hingga dini hari tadi walaupun mayoritas data ekonomi AS yang diumumkan membaik.