Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (1/6/2016) menghadapi indeks dolar AS yang kembali menguat.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan pelemahan dolar mulai pudar di pasar Asia, sejalan dengan penguatan harga minyak yang tertahan.
“Hari ini dengan indeks dolar yang kembali menguat, dan jika data Tiongkok buruk, rupiah bisa melemah lagi,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (1/6/2016).
Dikemukakan rupiah yang sempat menguat di pembukaan Selasa akhirnya kembali melemah di penutupan walaupun tipis.
Sementara itu indeks kepercayaan konsumen AS turun drastis, menandakan belum solidnya permintaan domestik.
Akan tetapi, ujarnya, harga rumah yang dilaporkan naik signifikan berhasil mendorong indeks dolar untuk tetap kuat, mendampingi ekspektasi kenaikan FFR target Juni 2016 yang saat ini masih tinggi.
“Pagi ini ditunggu indeks manufaktur Tiongkok yang diperkirakan turun. Dolar berpeluang kembali kuat di Asia pagi ini. Malam nanti ditunggu indeks manufaktur AS, diperkirakan turun,” kata Rangga.