Bisnis.com, JAKARTA— Setelah menguat tajam 1,32% pada perdagangan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Kamis (26/5/2016) berpeluang konsolidasi terkoreksi.
Riset PT Investa Saran Mandiri menjelaskan kemarin, IHSG ditutup naik 1,32% ke level 4.772 setelah bergerak 4.733 - 4.772 . IHSG berhasil menguat 62 poin membentuk candle dengan body naik dan tanpa shadow indikasi kekuatan naik.
Oleh sebab itu, IHSG berpeluang konsolidasi terkoreksi, dengan support di level 4.750 sampai 4.733 dan resistance di level 4.786 sampai 4.825.
Adapun, sejumlah saham yang direkomendasikan beli oleh Investa Saran Mandiri adalah saham emiten BMTR, INDF, LSIP, dan SMGR.
Bursa saham global turut memengaruhi kinerja IHSG hari ini. Pasar saham Amerika Serikat ditutup naik seiring kenaikan harga minyak hingga US$49 per barel yang merupakan titik tertinggi baru pada tahun ini. Data mingguan dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan penurunan stok minyak AS sebanyak 4,23 juta barel.
Laporan tersebut menyusul rilis dari American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan penurunan stok sebanyak 5,1 juta barel. Dow Jones ditutup naik 0,81%, Nasdaq naik 0,72% dan S&P Indek naik 0,69%.
Pasar saham kawasan Eropa juga ditutup naik signifikan. Sentimen pasar terdorong pasca tercapainya kesepakatan bailout Yunani dan harga minyak yang berbalik naik. Yunani kini akan mendapat pinjaman senilai €10,3 milyar (US$11,48 miliar) jika kesepakatan hari Rabu ditandatangani 19 negara zona Euro. Kesepakatan tersebut tercapai setelah para Menteri Ekonomi zona euro dan International Monetary Fund setuju jika Yunani telah menunjukkan kemajuan reformasi yang diinginkan. FTSE di Inggris naik 0,70%, DAX Jerman naik 1,47% dan CAC Prancis naik 1,13%.
Dari dalam negeri Bank Indonesia meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menambah penerbitan obligasi agar pasar keuangan domestik semakin beragam, sehingga dapat menampung dana repatriasi hasil kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty. Melalui repatriasi pengampunan pajak, bank sentral mencatat akan terdapat dana masuk sebesar Rp560 triliun.