Bisnis.com, JAKARTA -Hary Tanoesidibjo dan pemegang saham PT MNC Sky Vision sebagai pemegang merek Indovision merestui penerbitan saham baru melalui mekanisme private placement Rp769,96 miliar.
Direktur Utama MNC Sky Vision Rudijanto Tanoesoedibjo mengatakan pemegang saham utama perseroan, PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) akan menyerap saham baru paling besar.
"Pemegang saham menyetujui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu," katanya dalam paparan publik, Senin (23/5/2016).
Dia mengatakan, restu private placement diperoleh dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Sebelumnya, perseroan batal mendapatkan restu lantaran RUPST tidak memenuhi kuorum.
Emiten televisi berlangganan berkode saham MSKY itu akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu maksimal 706,38 juta saham perseroan atau 10% dari jumlah seluruh saham yang telah disampaikan dan disetor penuh dalam perseroan per 31 Desember 2015. Saham yang akan dikeluarkan adalah saham atas nama dengan nilai nomial Rp100 per saham.
Harga pelaksanaan minimal Rp1.090. Dengan begitu, potensi dana hasil private placement nantinya sekitar Rp769,96 miliar. Dana hasil PMTHMETD akan dipakai untuk meningkatkan kinerja perseroan dalam rangka mengembangkan konten dan meningkatkan kapasitas penambahan kanal dari pihak ketiga.
Setelah PMTHMETD, PT Global Mediacom Tbk. akan memiliki 72,51% saham dalam MSKY dari sebelumnya 69,76%. Kepemilikan PT MNC Investama Tbk. dalam MSKY akan menjadi 8,73% saham dari sebelumnya 9,60%, PT Djaja Abadi Konstruksi menjadi 3,52% dari sebelumnya 3,87%, Yudhiasmara Yasmine tetap 0,05%, dan masyarakat menjadi 15,19% dari sebelumnya 16,71%.