Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan pergerakannya di zona merah pada awal perdagangan pagi ini, Kamis (19/5/2016).
IHSG dibuka turun tipis sebesar 0,02% atau 0,89 poin poin ke level 4.733,47 dan terus melemah meski masih dalam rentang tipis sebesar 0,08% atau 3,77 poin ke 4.730,59 pada pukul 09.05 WIB.
Sebanyak 15 saham bergerak menguat, 15 saham bergerak melemah, dan 498 saham stagnan dari 528 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak melemah dengan tekanan utama dari sektor perdagangan yang melemah sebesar 0,43%, sektor infrastruktur yang turun sebesar 0,34%, dan sektor tambang dengan pelemahan sebesar 0,31%.
Adapun empat sektor lainnya bergerak di zona hijau dengan support utama dari sektor industri dasar yang menguat 0,33% dan sektor finansial yang naik 0,19%.
Dalam risetnya hari ini, tim Riset Samuel Sekuritas memprediksi indeks berpeluang mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.
"Pelemahan merefleksikan semakin besarnya peluang The Fed menaikkan FFR di bulan Juni, serta jatuhnya bursa AS, turunnya EIDO -0.27%, dan pelemahan rupiah yang sudah mencapai level Rp 13.400," paparnya dalam riset.
Masih kurangnya sentimen dari domestik, lanjutnya, membuat investor akan cenderung melihat pergerakan harga minyak dan nilai tukar sebagai penggerak IHSG.
Seiring dengan pelemahan IHSG pada awal perdagangan, indeks Bisnis27 juga bergerak melemah sebesar 0,16% atau 0,65 poin ke 395,53 pada pukul 09.06 WIB setelah dibuka di zona merah sebesar 0,16% atau 0,62 poin ke 395,56.
Sementara itu, rupiah terpantau bergerak melemah sebesar 0,51% atau 68 poin ke 13.448 per dolar AS pada pukul 09.06 WIB.
Saham-saham penekan IHSG pada awal perdagangan:
ASII | -1,20% |
TLKM | -0,53% |
LPPF | -3,46% |
SCMA | -1,51% |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
UNVR | +1,05% |
HMSP | +0,41% |
BBRI | +0,52% |
BMRI | +0,57% |
Sumber: Bloomberg