Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah setelah rilis data inflasi dan perumahan yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan Juni.
Indeks Standard & Poor’s 500 melemah 0,9% ke level 2.047,21 pada penutupan perdagangan, Selasa (17/5/2016), sedangkan Dow Jones Industrial Average melemah 181 poin atau 1% ke level 17.529,98.
Berdasarkan data departemen tenaga kerja, indeks harga konsumen AS naik 0,4%, yang merupakan kenaikan terbesar sejak Februari 2013. Hal ini menyebabkan meningkatnya spekulasi investor bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada bulan Juni mendatang.
Yousef Abbasi, ahli strategi pasar global di JonesTrading Institutional Services LLC, mengatakan pernyataan The Fed menimbulkan kekhawatiran pada pelaku pasar.
Kemarin, presiden the Fed Atlanta Dennis Lockhart dan San Francisco John Williams mengatakan kemungkinan adanya dua kali kenaikan the Fed Fund Rate tahun ini.
"Saat ini asumsi saya (akan ada) dua (kenaikan suku bunga), mungkin tiga," kata Lockhart seperti yang dikutip dari Bloomberg, Selasa (17/5/2016).
Sektor bahan pokok pada indeks melemah dengan Kraft Heinz Co. anjlok paling tajam dalam enam bulan terakhir. Abbvie Inc merosot 3,5%R setelah lembaga AS mengatakan salah satu hak paten obat arthritis, Humira, mungkin tidak valid.
Sementara itu, saham transportasi naik, dengan Dow Jones Transportation Average menguat 0,6%. Avis Budget Group Inc, Kirby Corp dan American Airlines Group Inc. seluruhnya meningkat.