Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar April, Pelemahan Dolar Untungkan Mata Uang Lain

Kurangnya aktivitas pembelian dan penundaan kenaikan suku bunga bank sentral membuat dolar Amerika Serikat melemah terhadap mata uang lainnya bulan lalu.
Gambar mata uang dolar Amerika Serikat/REUTERS-Thomas Mukoya
Gambar mata uang dolar Amerika Serikat/REUTERS-Thomas Mukoya

Bisnis.com, JAKARTA--Kurangnya aktivitas pembelian dan penundaan kenaikan suku bunga bank sentral membuat dolar Amerika Serikat melemah terhadap mata uang lainnya bulan lalu.

Namun, USD dapat menguat jika data pekerja atau non-farm payrolls ke depan menunjukkan kinerja positif.

Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM, menyampaikan bulan lalu USD melemah terhadap mata uang lawannya terutama akibat kurangnya rangsangan aktivitas beli dan perilaku skeptis para investor terhadap indikasi Federal Reserve dalam menaikan suku bunga. 

Dolar AS melemah terhadap euro, yang menguat hingga 1,1446 dan bertahan di atas level 1,1226 hampir sepanjang bulan. "Selain itu, mata uang pound sterling atau GBP menunjukkan performa yang lebih baik di bulan April, setelah turun dahsyat pada Maret karena kekhawatiran terhadap Brexit," ujar Jameel melalui siaran pers, Jumat (13/5/2016).

Kekhawatiran Brexit sedikit berkurang karena didorong hasil survei jajak pendapat yang menunjukkan Inggris tetap tergabung dalam Uni Eropa. Di pertengahan bulan, pasangan GBP-USD memperlihatkan perbaikan yang masih tentatif, yakni naik dari angka terendah 1,4020 ke angka tertinggi 1,4634.

Pada perdagangan Jumat (13/5) pukul 14:20 WIB pasangan EUR-USD terkoreksi 0,33% menuju 1,1340. Sementara pasangan GBP-USD terkoreksi 0,35% menjadi 1,4401. Sementara indeks dolar AS naik 0,20% menjadi 94,341.

Rapuhnya dolar AS juga turut memberikan sentimen positif bagi mata uang negara berkembang. Pasar kurs rupiah Indonesia dan ringgit Malaysia misalnya, terlihat menguat terhadap USD.

Pada perdagangan Jumat (13/5) pukul 14:20 WIB pasangan IDR-USD melemah 23% menuju Rp13.329 per dolar AS. Sementara pasangan MYR-USD merosot 0,44% ke 0,2474.

Melihat perkembangan di bulan Mei, pasar akan menyorot sejumlah isu seperti makro ekonomi, perkembangan rencana diskusi OPEC Juni mendatang, dan data pekerja AS atau Non-Farm Payrolls (NFP). Jika NFP mempertahankan pertumbuhan yang stabil, maka kemungkinan USD akan memperlihatkan perbaikan dalam kuartal II/2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper