Bisnis.com, JAKARTA--U.S. Energy Information Administration (EIA) menaikkan proyeksi harga minyak mentah Brent menjadi US$41 per barel di tahun ini dan US$51 per barel pada 2017. Angka tersebut meningkat masing-masing US$6 dan US$10 per barel.
Lu Wang, Bloomberg Intelligence Analyst, menyampaikan EIA memprediksi surplus pasokan minyak mentah sepanjang 2016 dapat ditekan menjadi sebesar 980.000 per barel dan tahun berikutnya sejumlah 20.000 barel per hari.
Angka tersebut menurun secara signifikan dari perkiraan pada Maret yang menyebutkan tingkat over suplai 2016 mencapai 1,4 juta barel per hari dan 2017 sebanyak 410.000 barel per hari.
Berkurangnya kelebihan pasokan terutama ditopang merosotnya produksi minyak mentah AS dan prospek membaiknya permintaan yang ditunjukkan melalui membaiknya data ekonomi.
Konsumsi China diprediksi bakal meningkat 400.000 barel dalam periode 2016-2017 akibat tingginya kebutuhan bensin, gas cair hidrokarbon, dan avtur.
"Sementara meningkatnya persediaan minyak mentah akan memberikan tekanan terhadap kenaikan harga," tutur Lu, Rabu (11/5/2016).
Secara keseluruhan, proyeksi minyak Brent untuk 2016 ialah US$41 per barel dan 2017 senilai US$51 per barel. Masing-masing angka meningkat US$6 dan US$10 per barel.
Pada perdagangan Rabu (11/5) pukul 18:10 WIB harga minyak WTI kontrak Juni 2016 meningkat 0,36% atau 0,16 poin menuju US$44,82 per barel. Artinya, sepanjang tahun berjalan harga sudah meningkat 10,55%.
Sementara harga minyak Brent kontrak Juli 2016 naik 1,03% atau 0,47 poin menjadi US$45,99 per barel. Sepanjang tahun berjalan harga bertumbuh 12,23%.
Harga Minyak Mentah, EIA Naikkan Proyeksi
U.S. Energy Information Administration (EIA) menaikkan proyeksi harga minyak mentah Brent menjadi US$41 per barel di tahun ini dan US$51 per barel pada 2017. Angka tersebut meningkat masing-masing US$6 dan US$10 per barel.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium