Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTA SARAN MANDIRI: Sentimen Global dan Data Cadev Diprediksi Jadi Pendorong IHSG

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (11/5/2016) diprediksi konsolidasi menguat seiring positifnya bursa saham global dan data cadangan devisa RI.
IHSG
IHSG

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (11/5/2016) diprediksi konsolidasi menguat seiring positifnya bursa saham global dan data cadangan devisa RI.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan pada perdagangan kemarin IHSG berhasil menguat 13 poin membentuk candle dengan body naik kecil dan shadow di bawah indikasi pembalikan dari tekanan turun.

“IHSG berhasil naik diatas garis support 4.757 membuka peluang konsolidasi menguat dengan support di level 4.757 sampai 4.728 dan resistance di level 4.800 sampai 4.812,” katanya dalam riset yang diterima hari ini, Rabu (11/5/2016).

Untuk diketahui, pasar saham Amerika Serikat ditutup naik seiring pelemahan yen terhadap dolar AS serta kenaikan harga minyak mentah membatu sentimen investor.

Dorongan kenaikan sebagian berasal dari indeks dolar yang bergerak flat dan antisipasi data suplai mingguan dari API pasca penutupan Selasa dan IEA hari Rabu malam. Gangguan suplai jangka pendek di Kanada dan Nigeria juga berkontribusi untuk kenaikan harga minyak. Dow Jones ditutup naik 1,26%, Nasdaq naik 1,40% dan S&P Indek naik 1,25%.

Dari pasar saham kawasan Eropa juga ditutup positif seiring kenaikan valuasi sektor perbankan serta pemulihan perdagangan minyak. FTSE di Inggris ditutup naik 0,68%, DAX Jerman naik 0,65% dan CAC Perancis naik 0,36%.

Dari dalam negeri, posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia per akhir April 2016 tercatat sebesar US$ 107,7 miliar. Posisi tersebut lebih tinggi US$200 juta dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2016 yang sebesar US$107,5 miliar. Bank Indonesia (BI) mengatakan, peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan cadev yang terutama berasal dari hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) dan penerimaan lainnya.

Penerimaan tersebut melampaui kebutuhan devisa, yang digunakan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadangan devisa per akhir April 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,1 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper