Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Rebound Komoditas Antarkan Dow Jones ke Level Atas

Sentimen bearish yang melanda bursa AS dalam dua minggu terakhir mereda di tengah rebound harga komoditas, dengan indeks yang naik paling signifikan dalam dua bulan terakhir
Bursa AS reli/Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS reli/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen bearish yang melanda bursa AS dalam dua minggu terakhir mereda di tengah rebound harga komoditas, dengan indeks yang naik paling signifikan dalam dua bulan terakhir.

Indeks Standard & Poor’s 500 naik 1,25% atau 25,7 poin ke 2.084.39 pada penutupan perdagangan Selasa (10/9/2016) waktu New York.

Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 222,44 poin 1,26% ke 17.928.35, yang merupakan kenaikan terbesar dalam delapan minggu terakhir.

Sektor energi, industri, dan perbankan menjadi kontributor terkuat pada penguatan indeks. Sementara itu, raksasa ritel online Amazon.com Inc. menguat 3,4% ke rekor tertinggi setelah seorang analis meningkatkan target harga saham menjadi US$1.000.

Greg Woodard dari Manning & Napier Inc mengatakan faktor yang mengerek harga komoditas juga mendorong pertumbuhan global dan saham pada umumnya.

"Jika ada faktor yang baik pada pertumbuhan di China, di pasar negara berkembang dan pertumbuhan global, bursa dan komoditas juga akan terdorong," katanya seperti yang dikutip oleh Bloomberg, Selasa (10/5/2016).

Setelah merosot 2,5% dari posisi tertinggi bulan April Kamis lalu, indeks S&P 500 mulai rebound pada Jumat minggu lalu karena data payroll yang lebih rendah dari perkiraan memicu spekulasi Federal Reserve akan mengambil langkah pengetatan kebijakan moneter yang lebih lamban.

Menjelang akhir musim laporan pendapatan, analis mengoreksi prediksi penurunan laba kuartal pertama menjadi 7,4% dari 9,5% pada awal April. Sejauh ini, sekitar 75% laporan keuangan emiten berada di atas perkiraan, dan 55% laporan penjualan melebihi estimasi.

Pada saham yang bergerak di indeks, Walt Disney jatuh 6,2% setelah membukukan laba di jaringan TV ABC yang di bawah prediksi analis dan divisi produk consumer perusahaan menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper