Bisnis.com, JAKARTA— Jelang pelaksanaan lelang surat utang negara (SUN) hari ini Selasa (10/5/2016), harga SUN diprediksi bergerak terbatas.
Analis fixed income PT MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan pada perdagangan hari ini harga SUN di pasar sekunder akan cenderung bergerak terbatas, menjelang pelaksanaan lelang penjualan SUN. Hari ini, pemerintah berencana untuk menerbitkan SUN melalui lelang dengan target penerbitan senilai Rp12 triliun.
Hingga lelang terakhir di awal April 2016, pemerintah telah menerbitkan surat berharga negara (SBN) melalui lelang senilai Rp49,69 triliun atau setara dengan 46,88% dari target penerbitan SBN melalui lelang di kuartal II/2016 yang sebesar Rp106 triliun.
Sementara itu, dari pasar surat utang global, imbal hasil surat utang global terlihat mengalami penurunan. Hal ini merespon data sektor tenaga kerja Amerika Serikat yang tumbuh di bawah estimasi. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 1,752% dibandingkan dengan level 1,78% pada penutupan perdagangan di akhir pekan
Secara teknikal, sebagian besar harga SUN masih berada pada tren penurunan, sehingga dalam jangka pendek masih terbuka peluang untuk mengalami koreksi harga. Namun demikian, koreksi harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mendorong harga SUN mendekati area jenuh jual (oversold), sehingga harga SUN secara teknikal akan cukup menarik untuk kembali diakumulasi.
Dengan kondisi tersebut investor disarankan untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading jangka pendek di tengah kondisi pasar surat utang yang masih berfluktuasi.
“Kami merekomendasikan kepada investor dengan horizon investasi jangka panjang untuk melakukan pembelian secara bertahap apabila harga SUN kembali mengalami pelemahan (BUY on Weakness) dengan pilihan pada seri FR0046, FR0070, FR0071, FR0073 dan FR0058,” kata Made, Selasa (10/5/2016)
