Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Indeks Dow Jones Tertekan Sektor Komoditas

Indeks Standard & Poors 500 menguat 0,1% ke level 2.058,69 pada penutupan perdagangan kemarin, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 34,72 poin atau 0,2% ke level 27.705,91.
Bursa AS menguat/Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS menguat/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat berfluktuasi pada pernutupan perdagangan Senin (9/5/2016) atau Selasa pagi WIB, didorong oleh penguatan saham sektor perawatan kesehatan yang mengimbangi penurunan di sektor komoditas.

Indeks Standard & Poor’s 500 menguat 0,1% ke level 2.058,69 pada penutupan perdagangan kemarin, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 34,72 poin atau 0,2% ke level 27.705,91.

Sektor perawatan kesehatan melonjak dari posisi terburuk dalam dua minggu terakhir, sedangkan sektor energi melemah menyusul turunnya harga minyak mentah. Sementara itu, turunnya harga logam mendorong sektor komoditas melemah.

Brian Frank dari Frank Capital Partners LLC mengatakan indeks saat ini ditopang oleh sektor barang mewah, bahan pokok, dan kesehatan

"Saham energi dan bahan baku melemah, sedangkan lainnya menguat. Harga logam sedang di bawah tekanan sekarang, dengan stok meningkat secara signifikan," katanya seperti yang dikutip dari Bloomberg, Senin (9/5/2016).

Melemahnya sektor komoditas menunjukkan adanya pesimisme pada laju pertumbuhan global. Data perdagangan Cina yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan dalam dolar melemah dalam pada bulan April dan impor turun selama 18 bulan berturut-turut.

Di antara saham emiten yang bergerak, Freeport-McMoRan Inc. anjlok 11% setelah harga tembaga melemah dan perusahaan memutuskan menjual salah satiu tambangnya. Sementara itu, LendingClub Corp. anjlok 35%.

Sementara itu, saham Teva menguat 5,1%, sedangkan Mylan NV dan Perrigo Co. menguat lebih dari 1,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper