Bisnis.com, JAKARTA— HP Analytics dalam risetnya menilai pemerintah tampaknya perlu lebih mendorong percepatan realisasi belanja modal sebagai salah satu upaya untuk menarik investor.
Hal itu mengingat penyerapan belanja modal yang berkualitas akan memberikan sentimen positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hingga kuartal I/2016, realisasi belanja modal pemerintah hanya mencapai Rp10,2 triliun atau sekitar 5% dari target APBN Rp201,6 triliun. Namun, pemerintah optimistis realisasi belanja modal dapat mencapai sekitar Rp60,48 triliun atau 30% dari target APBN 2016.
Target pencapaian tersebut jauh berada di atas realisasi belanja modal semester I-2015 yang sekitar 11,9% dari target APBN-2015 atau sebesar Rp30,2 triliun.
Masih rendahnya realisasi belanja modal pemerintah juga membuat pihak swasta menahan ekspansi, sementara di sisi lain, penurunan suku bunga kredit perbankan masih terbatas. Sebelumnya, BI telah menurunkan suku bunga sebesar 75 bps dari 7,5% menjadi 6,75%.
“Namun, refleksi dari penurunan BI Rate terhadap Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) sampai dengan kuartal I/2016 masih rendah,” tulis HP Analytics dalam riset yang diterima hari ini, Selasa (10/5/2016).