Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas memprediksi pergerakan rupiah pada hari ini, Senin (9/5/2016) masih dipengaruhi oleh harga minyak yang berpeluang pulih.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan buruknya penyerapan tenaga kerja non-pertanian Amerika Serikat (AS) seakan mengonfirmasi bahwa perekonomian AS belum terlalu solid. Namun, tekanan pelemahan dolar index yang biasanya muncul pasca pengumuman data ekonomi AS yang buruk, masih terbantu oleh sentimen pelemahan harga minyak mentah.
“Meski demikian, harga minyak yang berpeluang pulih menyusul beberapa perubahan di pemerintahan Arab Saudi bisa mengembalikan sentimen pelemahan dollar di pasar global,” katanya dalam riset, Senin (9/5/2016).
Menurutnya, dalam jangka pendek, buruknya penyerapan tenaga kerja AS akan semakin menggerus harapan bahwa FOMC meeting berikutnya akan menaikkan FFR Target sehingga seharusnya dolar bisa melemah.
Untuk diketahui, pelemahan rupiah terlihat pada perdagangan hari terakhir minggu lalu sebelum libur panjang. Selain faktor penguatan dolar di pasar global, buruknya pertumbuhan ekonomi kuartal I/2016 yang hanya 4,92% YoY memicu pesimisme terhadap prospek aset berdenominasi rupiah.