Bisnis.com, JAKARTA – Induk investasi Grup MNC, PT MNC Investama Tbk. (BHIT), akan menggelar dua aksi korporasi.
Dua aksi korporasi itu yakni penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dan peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan melalui penawaran umum terbatas dengan mekanisme HMETD.
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Rabu, (4/5/2016), menyetujui penambahan modal non-HMETD maksimal 8% dari modal disetor dengan nilai nominal Rp100 per saham atau maksimal 3,11 miliar saham kepada investor termasuk pemegang saham perseroan. Rencana tersebut menyusul dibatalkannya rencana penambahan modal non-HMETD yang telah disetujui oleh RUPSLB pada 21 Mei 2015.
Darma Putra, Direktur Utama PT MNC Investama Tbk., mengatakan penambahan modal non-HMETD dibatalkan karena harga pelaksanaan di atas harga pasar. Saat emiten berkode saham BHIT itu menawarkan dengan harga baru, investor jauh lebih menerimanya. “Dana hasil non-HMETD ini akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan, memperkuat modal anak usaha,” tutur Darma, Rabu, (4/5/2016).
Aksi lain yang juga disetujui RUPSLB kemarin yakni peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan perseroan melalui PUT V dalam rangka penambahan modal dengan mekanisme HMETD maksimal 8,55 miliar dengan nilai nominal Rp100.
Sementara itu, RUPSLB menyetujui pelaksanaan MESOP baru termasuk penerbitan saham baru dalam perseroan maksimal 2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh maksimal 778,04 juta dengan nilai nominal Rp100 kepada karyawan dan manajemen perseroan. Pada perdagangan Rabu, (4/5/2016), BHIT ditutup turun 2,99% ke posisi Rp162.