Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Peningkatan PDB di Bawah Prediksi, Dow Jones Merosot

Indeks Standard & Poors 500 ditutup melemah 0,9% ke level 2.075,81. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 1,2% atau 210,79 poin ke level 17.830,76 pada penutupan perdagangan.
Bursa AS merosot./Reuters
Bursa AS merosot./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA– Bursa saham Amerika Serikat melemah pada penutupan perdagangan dimpimpin oleh sektor teknologi, menyusul aksi jual saham Apple Inc.

Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup melemah 0,9% ke level 2.075,81. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 1,2% atau 210,79 poin ke level 17.830,76 pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB.

Sentimen di bursa melemah setelah Bank of Japan menahan penambahan stimulus moneter, dan berbalik melemah setelah Carl Icahn mengatakan ia melepas di Apple Inc. Hal tersebut mendorong saham ke posisi terendah dalam dua bulan terakhir.

 "Berita penjualan saham Apple benar-benar membuat orang khawatir. Facebook tampaknya mengimbangi berita BOJ, tetapi Apple turun ke posisi terendah, hal tersebut dapat membuat orang lebih khawatir," kata Matt Maley, dari Miller Tabak & Co LLC kepada Bloomberg.

Sembilan dari 10 sektor industri di S&P 500 melemah, dipimpin oleh sektor dengan teknologi, energi, konsumen dan finansial yang turun lebih dari 1,1%.

Bursa saham sempat menguat di awal perdagangan, didorong oleh saham Facebook. Akuisisi saham St Jude Medical Inc oleh Abbott Laboratories senilai US$25 juta, dan kesepakatan akuisisi DreamWorks Animation SKG oleh Comcast Corp senilai US$3,8 miliar juga menjadi sentimen positif.

Meskipun begitu, saham sektor teknologi melemah di tengah lemahnya berita laporan keuangan pendapatan dan penurunan saham Apple.

Sementara itu, data departemen perdagangan AS menunjukkan produk domestik bruto meningkat 0,5% secara tahunan. Peningkatan ini lebih rendah dari rata-rata proyeksi dalam survei Bloomberg yang mencapai 0,7% dan menandai awal tahun yang mengecewakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper