Bisnis.com, JAKARTA -- PT Wintermar Offshore Marine Tbk. membukukan pendapatan sebanyak US$23,26 juta per Maret 2016, turun 20,44% secara tahunan.
Perseroan juga mencatat kerugian US$1,41 juta pada periode yang sama, berbalik dari untung US$76.122 pada periode Maret 2015.
Pek Swan Layanto, Head of Investor Relation Wintermar, mengatakan pendapatan perseroan turun menyusul penurunan tarif sewa sebagia dampak dari persaingan yang kian ketat di industir jasa penunjang eksplorasi minyak dan gas.
"Tertekannya harga minyak turut mempengaurhi industri minyak dan gas di kwartal I/2016," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Bisnis.com, Jumat (29/4/2016).
Dia menambahkan, tingkat penggunaan kapal per kuartal I/2016 tercatat 57%, lebih rendah dari posisi setahun sebelumnya di level 61%. Namun, tingkat penggunaan armada pada kuartal I/2016 sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan posisi kuartal IV/2015 sebesar 53%.
Peningkatan ini disebabkan oleh operasiona beberapa kapala high tier yang telah menganggur hampir sepanjang tauhn lalu. Tahun ini harga minyak mentah dunia menurut Wintermar telah bergerak dari posisi terendah sejak Januari 2016. "Tapi perkiraan harga minyak masih belum terlihat jelas selama tahun ini," ujar Pek Swan.
Oleh karena itu, perusahaan berkode emiten WINS itu akan tetap berhati-hati mengarungi bisnis hingga akhir 2016. WINS aan teap fokus pada pengendalian biaya. Tahun ini, WINS mengalokasikan belanja modal sebanyak US$6 juta, lebih rendah dari realisais sepanjang tahun lalu sebanyak US$13 juta.
