Bisnis.com, JAKARTA— Sepanjang kuartal I/2016, PT Mitra Pinasthika MUstika Tbk. (MPMX) mencatat penurunan laba bersih sebesar 38% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan keterangan resmi perseroan, Jumat (29/4/2016), perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 6% menjadi Rp4,1 triliun sepanjang kuartal I 2016 dibandingkan kuartal I/2015.
Pertumbuhan positif ini didukung oleh kinerja sejumlah anak usaha, khususnya bisnis ritel & distribusi, serta consumer parts otomotif yang secara total berkontribusi 86% terhadap total pendapatan grup.
Namun, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat Rp72 miliar, turun 38% dibandingkan kuartal I/2015. Direktur MPMX Agung Kusumo mengatakan tantangan dari perlambatan ekonomi masih terasa di sektor otomotif hingga kuartal I tahun ini.
Meski demikian, perusahaan menjaga fundamental bisnis yang tetap kokoh dan berhasil meningkatkan kinerja bisnis dari kuartal sebelumnya.
“Kami optimis MPMX dapat terus mempertahankan pertumbuhan bisnis yang positif secara berkelanjutan,” tuturnya dalam keterangan resmi, Jumat (29/4/2016).
Pada sisi lain, di segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, MPMX melalui MPMulia mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,28 triliun atau naik 5% dibanding kuartal I/2015.
Pada bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda empat, selama kuartal I/2016, MPMX melalui MPMAuto,menjual sebanyak 1.551 unit mobil merk Nissan-Datsun atau meningkat pesat sebanyak 149% dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu.
Dari segmen consumer parts otomotif, melalui Federal Karyatama (FKT) yang dikenal dengan oli merk Federal Oil dan Federal Mobil, MPMX mampu memperkuat posisinya di pasar oli nasional dengan berhasil menaikkan pendapatan sebesar 3% menjadi Rp409 miliar.
Untuk segmen jasa otomotif, MPMRent berfokus memperkuat kinerja perusahaan dengan meningkatkan produktivitas serta implementasi pertumbuhan selektif pada basis pelanggan. Selama bulan Januari – Maret 2016, pendapatan MPMRent menurun 9% menjadi Rp266 miliar dibandingkan kuartal I/2015.
Di unit bisnis jasa keuangan, MPMFinance secara konsisten menjaga kualitas aset melalui pemilihan yang selektif. Meskipun mengalami penurunan pendapatan kotor 8% selama kuartal pertama 2016 dibandingkan tahun lalu,
MPMFinance juga melakukan berbagai langkah strategis yakni melakukan diversifikasi sumber pendapatan dengan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) seri A senilai Rp 140 miliar dengan CGIF sebagai credit guarantor pada Maret lalu.
Penerbitan MTN ini memberikan kesempatan pada perusahaan untuk memasuki segmen pasar yang belum terjangkau. Pada sisi bisnis, diversifikasi pembiayaan konsumsi juga dilakukan oleh MPMFinance dengan meluncurkan produk pembiayaan perjalanan wisata bernama Mlaku Mlaku pada Februari 2016.
Untuk segmen bisnis asuransi umum, MPMInsurance mencatatkan pertumbuhan gross premium yang signifikan sebesar 75% dibandingkan tahun lalu menjadi Rp72 miliar. Laba bersih pun melonjak 62% pada kuartal I/2016 dibandingkan kuartal I/2015.