Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: The Fed Pertahankan Suku Bunga, Indeks S&P 500 Menguat Tipis

Indeks Standard & Poors 500 menguat tipis 0,2% ke posisi 2.095,15 pada penutupan perdagangan. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 51,23 poin atau 0,3% ke level 18.041,55.
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham AS menguat setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan dan tetap akan melanjutkan kebijakan peningkatan suku bunga bertahap di tengah pertumbuhan ekonomi yang lambat.

Indeks Standard & Poor’s 500 menguat tipis 0,2% ke posisi 2.095,15 pada penutupan perdagangan. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 51,23 poin atau 0,3% ke level 18.041,55.

Federal Open Market Committee (FOMC) merevisi pernyataan sebelumnya bahwa ekonomi global dan perkembangan finansial terus menimbulkan risiko. FOMC juga menyatakan pada pertemuan kemarin bahwa mereka akan memantau situasi global.

“Mereka (FOMC) telah meyakinkan pasar bahwa laju ekonomi sedang berjalan lambat dan berharap akan adanya peningkatan,” kata Michael Arone dari State Street Global Advisors kepada Bloomberg, Rabu (27/4/2016).

Indeks S&P 500 telah mengua t3,4% sejak pertemuan terakhir The Fed, ketika pembuat kebijakan menahan tingkat suku bunga dan mengisyaratkan laju peningkatan akan lebih lambat, dengan mengacu pada perkembangan ekonomi dan keuangan global yang dapat membebani pertumbuhan AS.

Sembilan dari 10 sektor di indeks S&P 500 menguat, sedangkan sektor teknologi melemah 0,9%. Sektor energi, utilitas dan telekomunikasi menjadi pendorong utama penguatan indeks dengan menguat lebih dari 1,4%.

Pada pergerakan saham di indeks, EBay Inc., Boston Scientific Corp. dan Mondelez International Inc menguat lebih dari 3% setelah membukukan laba yang melebihi perkiraan, sedangkan Microsoft Corp. dan Alphabet Inc. merosot lebih dari 7,5%.

Sementara itu, saham Facebook ditutup menguat 8,5% setelah membukukan penjualan dan laba yang melebihi perkiraan analis, menyusul melonjaknya periklanan mobile.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper