Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan hari ini diperkirakan masih berpeluang melanjutkan pelemahan.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan pada perdagangan kemarin pergerakan IHSG sesuai perkiraan, yakni mulai konsolidasi terkoreksi. IHSG melemah 35 poin membentuk candle dengan body turun dan shadow di bawah indikasi tekanan turun.
“Hari ini, IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan dengan support di level 4.862 sampai 4.809 dan resistance di level 4.900 sampai 4.920,” katanya dalam riset, Selasa (26/4/2016).
Sejumlah faktor yang menjadi sentimen adalah pasar saham Amerika Serikat ditutup turun tipis seiring laporan earning yang pesimis dan investor masih menunggu kesimpulan dari pertemuan kebijakan the Fed pada pekan ini.
Departemen Perdagangan AS melaporkan penjualan rumah baru turun 1,5% menjadi 511.000 pada Maret atau lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 518.000. Data bulan Februari direvisi naik menjadi 519.000. Data Maret masih lebih tinggi 5,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dow Jones ditutup melemah 0.15%, Nasdaq ditutup negatif 0.01% dan S&P Indek turun 0.18%.
Pasar saham kawasan Eropa juga ditutup negatif tertekan oleh penurunan saham -saham sektor pertambangan yang dipicu oleh kekhawatiran atas ekonomi China serta kejatuhan beberapa harga logam seperti tembaga dan timah.
Selain itu, Badan Koordinasi Penaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di kuartal I/2016, khususnya investasi industri padat karya naik sebesar 39% menjadi Rp20,217 triliun. Berdasarkan catatan BKPM, dalam periode ini, realisasi investasi di sektor manufaktur mendominasi dibandingkan investasi di sektor lain, yakni sebesar Rp101,4 triliun atau setara dengan 69,2%.