Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi laut, PT Logindo Samudramakmur Tbk. menyatakan akan fokus meningkatkan utilisasi armada kapal di tengah tren harga minyak yang terus bergejolak.
Logindo juga tidak akan mengalokasikan belanja modal untuk tahun ini karena ingin fokus mengencangkan ikat pinggang guna menekan tingkat penurunan pendapatan.
Eddy Kurniawan Logam, Presiden Direktur Logindo, mengatakan tahun lalu tingkat utilisasi atau penggunaan armada kapal turun menjadi 51% dari posisi 2014 sebesar 71%. Bahkan kapal tipe AHTS DP hanya mencatat tingkat penggunaan 33%, turun dari posisi tahun sebelumnya 82%.
"Kami melihat belum ada perbaikan selama kuartal I/2016," ujarnya di Jakarta, Senin (18/4/2016).
Eddy menyebut penurunan tingkat utiliasi kapal tak lepas dari penurunan harga minyak mentah dunia. Penurunan harga minyak membuat eksplorasi migas menjadi tak semarak. Alhasil, kontraktor migas mengurangi sewa kapal dari perusahaan jasa penunjang eksplorasi seperti Logindo.
Sepanjang 2015, pendapatan Logindo turun 31,71% menjadi US$47,12 juta. Adapun laba bersih merosot 99,75% menjadi hanya US$49.293.
Eddy menerangkan proyeksi harga minyak dunia saat ini sulit diprediksi karena faktor politik lebih kental dibandingkan dengan mekanisme pasar. Terlebih, dalam pertemuan di Doha, Minggu (17/4/2016), negara produsen minyak tak kunjung menyepakati pengurangan produksi untuk mengendalikan gejolak harga minyak.
"Padahal, selisih supply dan demand itu hanya 2 juta barrel, jadi kalau ada negara yang mengurangi produksi, harga minyak akan kembali pada level yang realistis di US$65--US$80 per barrel," jelas Eddy.