Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini Senin (11/4/2016) masih melemah.
Indeks dolar AS pada pk. 06.44 WIB, melemah 0,05% ke 94,185, dan menjadi level terendah dalam lima bulan terakhir.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan kenaikan minyak mentah secara signifikan, serta pernyataan Gubernur banks sentral AS (Federal Reserve) Janet Yellen menekan pergerakan dolar.
“Selain akibat data ekonomi AS yang belum membaik signifikan, hingga Sabtu dini hari, indeks dolar juga tertekan oleh pernyataan Yellen yang sekali lagi menekankan rencana kenaikan Fed Rate yang bertahap,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (11/4/2016).
Dikemukakan harga minyak naik signifikan, setelah muncul harapan pembatasan produksi OPEC akan disepakati pada 17 April 2016 dalam pertemuan negara produsen minyak di Qatar.
“Pagi ini ditunggu inflasi Tiongkok yang berpeluang naik,” kata Rangga.
Posisi indeks dolar AS
11 April (06.44 WIB)
| 94,185 (-0,05%) |
8 April | 94,235 (-0,26%) |
7 April | 94,482 (+0,06%) |
Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2016