Bisnis.com, JAKARTA - IHSG berakhir flat di akhir sesi I Kamis (31/3/2016). Laju IHSG tertahan pelemahan rupiah dan penurunan harga minyak.
IHSG turun 0,01% atau 0,28 poin ke level 4.816,37 di jeda siang. Indeks berfluktuasi antara 4.808,26—4.839,67 setelah pagi tadi dibuka naik 0,22%.
Laju IHSG di awal 2016 yang mengungguli indeks bursa global mulai reda. Penguatan IHSG sepanjang kuartal I kini tinggi 4,86%, lebih rendah dari indeks bursa Thailand yang naik 9,3% pada periode yang sama.
“Rilis data perekonomian inflasi bakal terlansir dengan perkiraan stabil, saat ini IHSG mulai berusaha meninggalkan area konsolidasi, terlihat kenaikan menjelang akhir bulan. Namun, fluktuasi harga minyak masih memberikan hambatan kenaikan IHSG,” kata William Surya Wijaya dari Asjaya Indosurya Securties.
Harga minyak telah merosot ke level terendah dalam 4 minggu, WTI turun 1,25% ke US$37,84 per barel pada pukul 11.38 WIB. Rupiah melemah 28 poin ke Rp13.284 per dolar AS pada pukul 12.14 WIB, terdepresiasi saat mayoritas kurs Asia menguat.
Survei Bloomberg memproyeksikan angka inflasi masih rendah pada Maret. Inflasi bulan ini diperkirakan sebesar 4,43% year on year, nyaris sama dengan tingkat inflasi Februari sebesar 4,42%.
Bursa Asia bergerak variatif. Indeks Nikkei 225 bergerak menguat 0,38%, Hang Seng turun 0,17%, sedangkan Straits Times merosot 1,03%. Indeks Dow Jones dini hari tadi ditutup naik 0,47%, sedangkan STOXX 600 bursa Eropa naik 1,31%.
Sebanyak 124 saham menguat, 151 saham melemah, dan 252 saham stagnan dari 527 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham-saham bluechip bergerak variatif. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) adalah beban terberat dengan pelemahan 1,05% bersama PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 0,87%.
Pelemahan dua saham big cap tersebut mengimbangi dorongan dari kenaikan 3,82% pada PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang naik 1,12%.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 4 indeks sektoral menguat dan 5 indeks sektoral melemah. Pelemahan paling tajam terjadi pada indeks sektor infrastruktur yang melemah 1,17% terseret penurunan TLKM.
Indeks Bisnis27 bertahan menguat di akhir sesi I dengan kenaikan 0,84 poin atau 0,2% ke level 418,43. Bisnis27 bergerak antara level 417,4—421,15 setelah dibuka naik 0,38%.