Bisnis.com, JAKARTA - Harga CPO terkoreksi pada awal perdagangan Rabu (30/3/2016), tertekan apresiasi tajam ringgit di pasar spot.
Kontrak berjangka CPO untuk Juni 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka menguat 0,07% ke harga 2.781 ringgit per ton.
Namun, harga komoditas tersebut langsung berbalik merosot hingga merosot 1,08% ke 2.749 ringgit per ton. Pada pukul 11.19 WIB, CPO melemah 0,61% ke 2.762 ringgit atau Rp9,3 juta per ton.
Penurunan produksi akibat El Nino telah mendorong harga CPO di Bursa Malaysia menguat ke level tertinggi dalam 2 tahun terakhir atau termalah sejak Maret 2014.
Hari ini, harga terkoreksi oleh apresiasi tajam ringgit di pasar spot yang menekan daya saing minyak nabati tersebut di pasar global sekaligus mengikis selisih keuntungan trader asing di pasar komoditas Kuala Lumpur.
Ringgit memimpin penguatan mayoritas mata uang di pasar spot Asia terhadap dolar AS. Mata uang Malaysia tersebut terapresiasi 0,9% ke 3,9585 per dolar AS pada pukul 11.37 WIB.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Juni 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
30/3/2016 (11.19 WIB) | 2.762 | -0,61% |
29/3/2016 | 2.779 | +0,62% |
28/3/2016 | 2.762 | +1,43% |
25/3/2016 | 2.723 | +1,83% |
24/3/2016 | 2.674 | -0,96% |
Sumber: Bloomberg