Bisnis.com, JAKARTA - Jisdor meneruskan pelemahan pada Selasa (22/3/2016) di tengah tekanan sentimen eksternal yang mendorong penguatan dolar AS.
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah 15 poin atau 0,11% ke Rp13.175 per dolar AS.
Rupiah juga tertekan di pasar spot. Mata uang Garuda bergerak melemah 23 poin ke Rp13.175 per dolar AS pada pukul 10.04 WIB setelah dibuka melemah 11 poin.
Indeks dolar meneruskan apresiasi setelah merosot tajam pasca-rapat FOMC. Indeks dolar pagi tadi ditutup menguat 0,21% dan naik 0,07% ke level 95,352 pada pukul 09.58 WIB. Para petinggi The Fed memberikan sinyal penaikan suku bunga acuan AS bisa dilakukan paling cepat pada April.
“Penguatan indeks dolar yang berlanjut membuat rupiah berpeluang melanjutkan pelemahan. Fokus investor akan tertuju pada berita global seiring dengan minimnya sentimen domestik,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.
Sementara itu, Bloomberg melaporkan pemerintah Indonesia telah menerbitkan 2 seri sukuk berdenominasi dolar AS bernilai total US$2,5 miliar. Penerbitan sukuk bertenor 10 tahun menyerap US$1,75 miliar dengan kupon 4,55%, sedangkan sukuk bertenor 5 tahun menyerap US$750 juta dengan kupon 3,4%.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
22 Maret | Rp13.175 |
21 Maret | Rp13.160 |
18 Maret | Rp13.048 |
17 Maret | Rp13.166 |
16 Maret | Rp13.169 |
Sumber: Bank Indonesia