Bisnis.com, JAKARTA - PT RHB Asset Management menargetkan peningkatan dana kelolaan atau nilai aktiva bersih (NAB) sebesar 32% sepanjang tahun ini dari Rp4,7 triliun menjadi Rp6,2 triliun.
Presiden Direktur PT RHB Asset Management Indonesia Rima Suhaimi menuturkan saat ini perseroan mengelola 10 reksa dana terbuka dan 8 reksa dana terproteksi.
Hingga Februari 2016, dana kelolaan RHB Asset Management Indonesia yang mencapai Rp5,54 triliun. Dana kelolaan tersebut terdiri dari reksa dana saham Rp1,41 triliun, reksa dana pendapatan tetap Rp1,31 triliun, dan reksa dana pasar uang Rp2,75 triliun.
Sejak 2014, NAB reksa dana saham melesat 127% dan NAB reksa dana pasar uang meningkat 181%. Namun, NAB reksa dana pendapatan tetap justru melorot 23%.
"Kita maunya reksa dana saham tumbuh lebih pesar. Tetapi memang 50% masih reksa dana pasar uang karena ada demand dari nasabah yang ingin mengalokasikan dananya di instrumen ini," ujarnya, Selasa (22/3/2016).
Menurut Rima, sekitar 70% investor RHB Asset Management Indonesia merupakan investor institusi dan hanya 30% yang merupakan investor ritel.
Untuk dapat menjangkau investor ritel yang lebih luas, perseroan tengah mengkaji untuk membangun sistem distribusi penjualan reksa dana secara online.
Dalam pipeplan, imbuhnya, RHB Asset Management Indonesia berencana untuk meluncurkan dua produk baru pada tahun ini. Dua produk tersebut, antara lain reksa dana jenis syariah dan reksa dana pendapatan tetap.
"Variasi produk dapat menjangkau investor yang punya profil risiko yang berbeda. Tetapi kita juga tidak mau terlalu banyak luncurkan produk, kita mau dana kelolaannya besar sehingga penempatan aset lebih leluasa," tuturnya.
Berdasarkan data Infovesta Utama, salah satu produk reksa dana saham RHB Alpha Sector Rotation membukukan kinerja bulanan sebesar 5,03%, tahunan -7,06%, dan 5 tahunan sebesar 55,12%.
Pada 2015, RHB Asset Management Indonesia meraih penghargaan kategori Rising Star di Indonesia dari Asia Asset Management Best of The Best. Penghargaan tersebut diserahkan di Hong Kong, pada medio Maret 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
