Bisnis.com, JAKARTA - Komitmen Iran untuk terus menaikkan output membuat harga minyak terkoreksi dari level tertinggi 3 bulan.
Kontrak WTI kontrak Mei diperdagangkan melemah 3,12% ke US$38,84 per barel pada penutupan perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB. Brent turun 2,13% ke US$39,53 per barel.
Harga minyak terkoreksi setelah pada Jumat terdorong ke level tertinggi 3 bulan oleh data permintaan bensin di AS.
Sentimen utama yang menekan harga minyak adalah pernyataan Menteri Perminyakan Iran Bijan Mandar Zanganeh. Zanganeh mengatakan Iran berencana meningkatkan hasil produksi hingga 4 juta barel per hari sebelum mempertimbangkan rencana pembekuan pertumbuhan yang dicetuskan Rusia dan Arab Saudi. Data OPEC menyatakan Iran memompa 3,13 juta barel minyak mentah per hari pada Februari atau naik 187.800 barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.
Pertemuan antara negara produsen minyak diperkirakan berlangsung pada April. Negara OPEC dan non-OPEC dikabarkan akan menyusun komitmen konkret soal menjaga output di level Januari 2016 untuk menstabilkan harga.
“Iran memutuskan menolak ikut serta menahan kenaikan produksi. Fundamental di pasar minyak mentah masih lemah. Setelah 3 pekan reli tanpa dorongan fundamental, pasar mulai berbalik,” kata Stephen Schork dari Schork Group kepada Bloomberg.