Bisnis.com, JAKARTA - Penguatan saham Telkom dan Astra belum mampu mengangkat IHSG dari zona merah hingga sesi I Jumat (11/3/2016) berakhir.
IHSG melemah 0,1% atau 4,61 poin ke level 4.784,24 pada jeda siang. Indeks cenderung tertekan sepanjang sesi I antara level 4.777,00—4.794,02 setelah dibuka melemah 0,19%.
Pergerakan IHSG pada akhir pekan dibayangi oleh kegalauan investor atas kebijakan European Central Bank. Dampak positif dari langkah ECB memangkas bunga simpanan dari -0,3% menjadi -0,4% dan meningkatkan stimulus moneter dari 60 miliar euro menjadi 80 miliar euro hanya berlangsung sebentar.
Reaksi pasar berbalik negatif setelah Presiden ECB Mario Draghi menegaskan tidak akan ada lagi pemangkasan suku bunga bagi sektor perbankan zona euro.
“Meskipun ECB menurunkan suku bunga, komentar dari Draghi mengecewakan pasar. Investor hari ini harus berhati-hati terhadap akhir reli harga komoditas,” kata Tim Riset NH Korindo Securities.
Harga komditas siang ini bergerak menguat dan mendorong indeks bursa Asia lepas dari tekanan sentimen ECB. Minyak WTI naik 2,17% ke US$38,66 per barel pada pukul 11.10 WIB di bursa komoditas New York, sedangkan tembaga dan nikel naik lebih dari 1% di bursa London. Adapun CPO sempat menyentuh harga tertinggi dalam sebulan dengan penguatan 2,04% di Bursa Malaysia.
Indeks Nikkei 225 bergerak menguat 0,06%, Hang Seng naik 0,75%, Kospi menguat 0,16%, sedangkan Straits Times menguat 0,5%.
IHSG pada sesi I sempat bergerak tipis di zona positif terdorong oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang rebound 1,36% dan PT Astra International Tbk (ASII) yang meneruskan penguatan dengan kenaikan 1,44%.
Namun, dorongan tersebut tidak mampu melawan tekanan dari pelemahan saham big cap lain terutama PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang turun 2,13% dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang melemah 0,75%.
Sebanyak 107 saham begerak menguat dari 527 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun 140 saham melemah dan 280 saham stagnan.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 6 indeks sektoral melemah dan 3 indeks sektoral menguat. Indeks sektor pertambangan merosot paling tajam, melemah 0,85%.
Sektor pertambangan tertekan oleh saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang jatuh 6,25% dan koreksi 4,55% pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Indeks Bisnis27 mengakhiri sesi I dengan kenaikan 0,01% atau 0,04 poin ke level 414,64. Bisnis27 bergerak antara level 413,28—415,36 setelah dibuka melemah 0,27%.