Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) flat di pembukaan, turun 0,01% atau 0,52 poin ke level 4.831,05 pada perdagangan Selasa (8/3/2016).
Sebelumnya indeks ditutup terkoreksi pada Senin (7/3/2016), melemah hingga 0,40% atau 19,31 poin ke level 4.831,57 setelah delapan hari reli.
Setelah dibuka menguat 0,19%, kemarin indeks berfluktuasi dikisaran 4.821,46-4.870,28.
Bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Ikuti pergerakannya hingga penutupan pada hari ini.
IHSG melanjutkan pelemahan di hari kedua dengan ditutup turun 0,42% atau 20,53 poin ke level 4.811,04.
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG bertahan di zona merah dengan melemah 0,44% atau 21,13 poin ke level 4.810,45.
IHSG tertekan di akhir sesi I, melemah 0,31% atau 15,16 poin ke level 4.816,41
Menjelang akhir sesi I, IHSG terus tertekan 0,14% atau 6,76 poin ke level 4.824,82
IHSG kembali ke zona merah dengan melemah 0,06% atau 2,86 poin ke level 4.828,71
IHSG berbalik menguat 0,14% atau 6,77 poin ke level 4.838,34 setelah dibuka melemah pagi ini.
Reli saham-saham pertambangan yang berlanjut di awal perdagangan menjadi pendorong indeks kembali ke zona positif.
“Sentimen pasar masih akan digerakkan dengan reli harga minyak mentah dan barang tambang lainnya,” kata Analis First Asia Capital David Sutyanto.
IHSG flat di pembukaan, turun 0,01% atau 0,52 poin ke level 4.831,05.
Penguatan saham-saham di sektor energi mendorong penguatan bursa AS dan bursa Asia di luar Jepang pada pagi ini.
Reli saham-sahan energi berlanjut seiring kenaikan harga minyak lebih dari 5% di pasar komoditas.
Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup menguat 0,09% atau 1,77 poin ke level 2.001,76 dan Dow Jones berakhir naik 0,4% atau 67,18 poin ke level 17.073,95.
Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang menguat untuk hari keenam, naik 0,1% pada perdagangan Selasa (8/3/2016) pukul 07.15 WIB.
Indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,5%, indeks Selandia Baru S&P/NZX 50 menguat 0,3%. Sementara itu indeks Jepang Topix melemah 0,3%.
"Saya rasa sebaiknya investor tidak membeli saham-saham yang telah melemah, tetapi bergeser kepada sektor energi," ujar Toshihiko Matsuno, Chief Strategist SMBC Friend Securities Co, seperti dikutip dari Bloomberg.