Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 7 MARET: Jeda Siang, Saham Tambang Gagal Tahan IHSG di Zona Hijau

IHSG mengakhiri sesi I di level 4.846,61, 4,28 poin atau 0,09% di bawah level penutupan akhir pekan lalu. Indeks pagi ini bergerak antara level 4.846,64.870,28 setelah dibuka naik 0,19%.
Refleksi pengunjung mengamati pergerakan IHSG./JIBI-Dwi Prasetya
Refleksi pengunjung mengamati pergerakan IHSG./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan jual menyeret IHSG ke zona merah di jeda siang Senin (7/3/2016) di tengah kenaikan tajam harga saham-saham komoditas.

IHSG mengakhiri sesi I di level 4.846,61, 4,28 poin atau 0,09% di bawah level penutupan akhir pekan lalu. Indeks pagi ini bergerak antara level 4.846,6—4.870,28 setelah dibuka naik 0,19%.

“IHSG mendekati area overbought. Ini memberikan pilihan sulit bagi pelaku pasar untuk tetap bertahan atau melakukan aksi ambil untung, karena keduanya memungkinkan. Penguatan IHSG masih dimungkinkan, tetapi cenderung tipis dan dapat terjadi pembalikan arah melemah sewaktu-waktu,” kata Reza Priyambada, analis dari NH Korindo Securities.

Reli 8 hari membuat IHSG menguat 4,23% hingga akhir pekan lalu. Data Bloomberg menunjukkan valuasi IHSG ada di level tertinggi dalam 5 tahun terakhir dengan PER mendekati 16,4 kali.

Sebanyak 174 saham menguat, 87 saham melemah, dan 266 saham stagnan dari 527 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham big cap yang tertekan sepanjang sesi I adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang turun 1,9%, PT Astra International Tbk (ASII) yang melemah 1,45% dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang turun 0,44%.

Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 5 indeks sektoral melemah dan 4 indeks sektoral menguat. Indeks sektor pertambangan menguat paling tajam dengan kenaikan 2,61%, diikuti oleh indeks sektor agribisnis yang naik 1,11%.

“Pergerakan positif harga komoditas tambang masih berpeluang mengangkat saham sektoral berbasis komoditas. IHSG berpeluang menguat terbatas karena dibayangi aksi ambil untung jangka pendek,” kata David Sutyanto, analis dari First Asia Capital.

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memimpin sektor pertambangan dengan kenaikan 8,43%, diikuti oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang menguat 4,41%. Adapun sektor agribisnis dipimpin oleh PT Agro Lestari Tbk (AALI) yang naik 4,14%.

Harga minyak Brent semakin mendekati level US$40 per barel, diperdagangkan menguat 1,91% ke US$39,46 per barel pada pukul 11.38 WIB meneruskan kenaikan 4,45% pada akhir pekan lalu.

Pergerakan positif juga terjadi pada harga komoditas unggulan RI. CPO bergerak menguat 1,32% ke 2.540 ringgit per ton di Bursa Malaysia pada pukul 11.29 WIB, sedangkan harga batu bara di Rotterdam akhir pekan lalu ditutup di harga tertinggi sejak November pada US$45,75 per ton.

Bursa Asia siang ini bergerak variatif. Nikkei 225 bergerak melemah 0,48% setelah ditutup menguat selama 4 hari beruntun, Straits Times juga tertekan 0,26% setelah reli 6 hari, sedangkan Hang Seng masih bertahan menguat 0,17%.

Indeks Bisnis27 menguat tipis 0,07% atau 3,1 poin ke level 416,81 di jeda siang. Bisnis27 bergerak antara level 416,49—418,84 setelah dibuka naik 0,22%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper