Bisnis.com, JAKARTA - Kurs acuan Bank Indonesia menguat ke level terkuat sejak Mei 2015 seiring pelemahan dolar di pasar valas Asia.
Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.159 per dolar AS, menguat 101 poin atau terapresiasi 0,76% dari kurs kemarin. Kurs acuan tersebut adalah yang paling kuat sejak 22 Mei 2015.
Kurs jual ditetapkan di Rp13.225 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.093 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp132.
Rupiah memimpin penguatan kurs Asia atas dolar AS di pasar spot. Mata uang Garuda diperdagangkan menguat 0,8% atau 106 poin ke Rp13.126 per dolar AS pada pukul 11.00 WIB.
Pada sekitar waktu yang sama, dolar Taiwan menguat 0,76%, dolar SIngapura menguat 0,37%, yen Jepang terapresiasi 0,02%, sedangkan ringgit Malaysia menguat 0,03%.
Harga minyak mentah yang stabil menguat menghapus kecemasan investor atas gejolak pasar dan mendorong aliran modal ke aset finansial di Asia. Kontrak WTI kini diperdagangkan menguat 0,81% ke US$34,85 per barel, sedangkan Brent naik 0,43% ke US$37,23 per barel.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
4 Maret | Rp13.159 |
3 Maret | Rp13.260 |
2 Maret | Rp13.314 |
1 Maret | Rp13.367 |
29 Februari | Rp13.395 |
Sumber: Bank Indonesia