Bisnis.com, JAKARTA - Reli 8 hari IHSG mendorong valuasi saham di Bursa Efek Indonesia ke level termahal dalam 5 tahun terakhir.
IHSG hari ini ditutup menguat 0,14% atau 6,84 poin ke level 4.850,88 setelah berfluktuasi antara level 4.802,38—4.860,64.
“Pelemahan IHSG adalah koreksi teknikal pasca-reli naik beberapa hari terakhir. IHSG memiliki potensi akan memasuki fase konsolidasi dalam beberapa waktu mendatang,” kata William.
IHSG meneruskan penguatan setelah kemarin reli di bursa saham Jakarta telah mendongkrak valuasi IHSG ke 16,4 kali estimasi pendapatan atau valuasi termahal dalam 5 tahun terakhir. Indeks menguat 2,49% dalam sepekan.
IHSG menguat terbatas ketika sentimen positif global mulai reda. Investor hari ini cenderung wait and see menjelang rilis data penyerapan tenaga kerja Amerika Serikat untuk mengkonfirmasi indikasi pemulihan ekonomi di ekonomi terbesar dunia tersebut.
Bursa regional menguat terbatas. Nikkei 225 ditutup menguat 0,32%, Hang Seng naik 1,18%, Kospi berakhir naik 0,13%, sedangkan indeks Straits Times menguat 1,77%.
“Setelah terus menguat dalam beberapa hari terakhir, IHSG menghadapi aksi ambil untung. Sentimen global dari rilis data penyerapan tenaga kerja AS membabani pasar sepanjang hari ini,” papar Tim Riset NH Korindo Securities.
Penguatan tajam saham-saham perbankan mendongkrak IHSG kembali ke zona hijau di penghujung periode perdagangan setelah seharian tertahan di zona merah oleh aksi ambil untung atas saham-saham konsumer.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang menguat 2,02% memimpin IHSG, diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang naik 2,43%.
Pelonggaran Moneter
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo siang ini mengatakan BI melihat masih ada ruang bagi pelonggaran moneter di tengah situasi global yang kondusif.
BI memperkirakan defisit neraca berjalan 2016 berada di bawah 2,7% PDB dan memproyeksikan inflasi 0,05% month to month atau 4,3% year on year pada Maret.
Sebanyak 170 saham menguat, 108 saham melemah, dan 249 saham stagnan dari 527 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merosot 2,64% di penutupan bersama PT Hanjaya Mandala Sampoerna (Persero) Tbk (HMSP) yang turun 1,04%.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 7 indeks sektoral menguat dan 2 indeks sektoral melemah. Indeks sektor pertambangan menguat paling tajam dengan kenaikan 1,76%. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang melonjak 7,23% mengikuti kenaikan harga nikel ke level tertinggi sejak Desember merupakan pendorong utama sektor tersebut.
Indeks Bisnis27 hari ini ditutup menguat 0,46% atau 1,92 poin ke level 416,50, sedangkan rupiah menguat 100 poin ke Rp13.132 per dolar AS.
Saham-saham pendorong utama IHSG:
BBRI | +2,02% |
BBNI | +2,43% |
ISAT | +6,57% |
BMRI | +0,77% |
Saham-saham penekan utama IHSG:
UNVR | -2,64% |
HMSP | -1,04% |
TLKM | -0,44% |
UNTR | -2,44% |
Sumber: Bloomberg