Bisnis.com, JAKARTA - Kurs acuan Bank Indonesia menguat ke Rp13.260 per dolar AS pada Kamis (3/3/2016). Kenaikan aktivitas investor asing di pasar negara berkembang mendorong mayoritas kurs Asia menguat.
Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.260 per dolar AS, menguat 54 poin atau terapresiasi 0,41% dari kurs kemarin. Kurs acuan tersebut adalah yang paling kuat sejak 5 Juni 2016.
Kurs jual ditetapkan di Rp13.326 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.194 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli menipis menjadi Rp132.
Di pasar valas Asia, rupiah menguat bersama mayoritas kurs negara lain. Won memimpin dengan penguatan 0,7% bersama ringgit yang terapreisasi 0,64%.
Pelemahan terjadi pada dolar Hong Kong yang terdepresiasi 0,01%. Yen, mata uang safe haven di Asia, terdepresiasi 0,42%.
Tingkat penyerapan tenaga di sektor swasta Amerika Serikat yang jauh lebih tinggi dibandingkan ekspektasi dan tren penguatan minyak mendorong investor mengambil risiko di pasar saham, khususnya di pasar negara berkembang.
Indeks MSCI Asia Pasifik bergerak naik 0,8% setelah dua hari sebelumnya naik 3,7%. Harga minyak jenis Brent pagi ini sempat menembus level US$37 per barel, meneruskan penguatan setelah 3 hari ditutup menguat.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
3 Maret | Rp13.260 |
2 Maret | Rp13.314 |
1 Maret | Rp13.367 |
29 Februari | Rp13.395 |
26 Februari | Rp13.400 |
Sumber: Bank Indonesia