Bisnis.com, JAKARTA - CPO bergerak menguat di awal perdagangan Kamis (25/2/2016), mencoba memutus tren negatif yang telah berlangsung 5 hari.
Kontrak berjangka CPO untuk Mei 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka menguat 0,4% ke harga 2.529 ringgit per ton.
Komoditas tersebut kemudian konsisten diperdagangkan menguat hingga naik 0,95% ke 2.543 ringgit atau Rp8,1 juta per ton pada pukul 11.18 WIB.
Potensi penurunan permintaan akibat harga biodiesel yang semakin mahal dibandingkan bensin membuat pergerakan CPO tertekan selama 5 hari terakhir hingga merosot 3,6%.
Biodiesel kini diperdagangkan US$288 per ton lebih mahal atas bensin, lebih tinggi signfikan dibandingkan rata-rata setahun di US$97 per ton. Selisih harga CPO dengan minyak kedelai juga menipis. Minyak kedelai kini diperdagangkan US$88 per ton lebih mahal atas CPO, dibandingkan rata-rata setahun di US$104 per ton.
“CPO tertekan ekspektasi kenaikan stok ketika permintaan menipis dan kenaikan market sharet minyak kedelai,” kata Marcello Cultrera dari Oriental Pacific Futures.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Mei 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
25/2/2016 (11.18 WIB) | 2.543 | +0,95% |
24/2/2016 | 2.519 | -1,25% |
23/2/2016 | 2.551 | -0,58% |
22/2/2016 | 2.566 | -0,77% |
19/2/2016 | 2.586 | -0,54% |
Sumber: Bloomberg