Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan tajam harga minyak memicu penguatan indeks S&P 500 ke level tertinggi 6 pekan di Wall Street.
Indeks Standard & Poor’s 500 mengakhiri periode perdagangan Senin (22/2/2016) dengan kenaikan 1,45% ke level 1.945,50 atau titik tertinggi sejak 6 Januari 2016.
Penguatan signifikan juga terjadi pada indeks Dow Jones yang ditutup naik 1,4% ke level 16.620,66 dan indeks Nasdaq yang menguat 1,47%.
“Pasar mungkin mulai sadar prospek ekonomi tidak terlalu buruk, meskipun tidak luar biasa. Roda perekonomian jelas-jelas masih berputar di Amerika Serikat,” kata Greg Woodard dari Manning & Napier Inc kepada Bloomberg.
Pergerakan harga minyak di pasar komoditas memberikan kepercayaan diri kepada investor di pasar saham untuk melakukan aksi beli. Kontrak WTI diperdagangkan menguat 6,21% ke level US$31,48 per barel pada pukul 02.29 WIB.
Saham sektor perbankan yang merosot tajam sejak pergantian tahun masih menjadi sasaran investor. Wells Fargo ditutup menguat 2,25%, sedangkan Bank of America berakhir naik 3,42%.
Penguatan harga minyak mendorong 26 dari 27 saham anggota indeks sektor bahan mentah. Saham Freeport-McMoran kini berada di level tertinggi sejak Desember dengan lonjakan 14,45%.
Saham emiten maskapai penerbangan bertahan menguat 3,2% meskipun harga minyak menguat tajam dipimpin kenaikan 3,82% pada saham Southwest Airlines. Penguatan harga minyak dinilai pasar bisa mencegah maskapai memperbesar kapasitas.